PONTIANAK, SP – Chief Tekhnical Officer Startup Borneo bentuk kerjasama dengan Universitas Tanjungpura, untuk membangun digital ekonomi.
Chief Tekhnical Officer Start Up Borneo, Abdul Qaiyum Alidin mengatakan, hari ini, merupakan hari terakhir lawatan delegasi dari Serawak di Pontianak.
“Pada lawatan kali ini, ia ingin menyampaikan ekonomi digital dari Serawak,” ujar Abdul.
Dirinya juga mengatakan, sekarang Serawak masih dalam usaha membangunkan Bandara Kucing sebagai bandara pintar.
“Kita juga sudah mengenal banyak mahasiswa di Kalbar yang bisa berkolaborasi untuk startup usahawan dari Serawak,” ujar.
Abdul juga mengucapkan terimaksih kepada Himpi, karena banyak memudahkan aktivitas lawatan dari negeri Serawak.
“Hari ini kita bersama Ketum Hipmi Kalbar, Denia melawat Rektor Untan melanjutkan kolaborasi lain dalam masa datang,” lanjutnya.
Kedatangan rombongan kerajaan Serawak bersama Hipmi untuk membentuk kerjasama dengan pihak Untan, dalam membangun digital ekonomi.
Dia juga menyampaikan, Hipmi menjadi salah satu flatform yang bagus, karena mempunyai ikon dan punya semangat serta motivasi untuk berbagi kepada mahasiswa.
Untan sendiri memerlukan ikon seperti Ketua HIPMI Kalbar, Denia dalam bentuk kerjasama reasearch. Jika semua berhasil, usaha yang dilakukan bagus, kerajaan Serawak akan datang kesini dan Hipmi akan membantu dari segala aktivitas serta juga mengajak para mahasiswa.
Sementara itu, di tempat yang sama, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Thamrin Usman memberikan tanggapan atas kunjungan Chief Tekchnical Officer Startup Borneo bersama Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Thamrin mengatakan, ingin mengembangkan kerja sama kawasan networking yang dianggapnya sangat penting, karena akan mensinegikan kekuatan yang ada di Kalbar, dan kekuatan yang dimiliki Serawak, Malaysia.
Oleh sebab itu, menyikapi revolusi industri 4.0, maka memang dibutuhkan sinergitas masing- masing kekuatan penting untuk saling menghidupkan. Satu anggota dari kumpulan ini harus disharekan kepada yang lain begitu pula sebaliknya.
“Sehingga bukan satu menjadi produsen dan lainya menjadi konsumen, tetapi saling berperan,” ujar Thamrin.
Dirinya juga mengatakan, semua komunitas se-Borneo ini untuk startup dalam bisnis IT, bergerak bersama sehingga tidak bergantung pada kawasan lain. Kawasan ini menurutnya bisa dilebarkan ke ASEAN. Semata untuk mengurangi kesenjangan ketergantungan terhadap kawasan diluar.
Untan siap dari sisi expert dan fasilitas serta infrastruktur, karena IT butuh infrastruktur dan juga expert .
“Kita bisa share bahwa Untan punya tim robot untuk kembangkan IT, dan bisnis lainnya, Untan juga memiliki cyber, sehingga mana kala memanfaatkan IT sebagai fasilitas bisnis kita,” ujar Thamrin.
Thamrin ingin kerja sama ini secepat mungkin terjalin. Biar tidak memakan waktu atau kehilangan waktu, dan Untan sangat menyambut baik kerja sama ini.
“Gembiranya adalah mahasiswa kami yang siap menyambut revoluai industri 4.0,” tutup Thamrin. (din/bob)
[Source: “Startup Borneo Kerjasama Digital Ekonomi dengan Untan” published by Suara Pemred]Photo Credits: Suara Pemred/din/bob